Perilaku Tercela
Kitab suci al-Qur’an banyak menerangkan
sifat-sifat dan akhlak yang baik atau terpuji Rasullullah saw. Ketika salah
seorang sahabat bertanya kepada siti Aisyah( istri rasulullah) mengenai
bagaimana akhlak rasulullah itu, Siti Aisyah mengembalikan pertanyaan kepada
sahabat nabi tersebebut, “ Bukankah Anda telah membaca Al-Qur’an?” Aisyah
kemudian mengatakan bahwa Qur’an itu mengandung contoh-contoh tentang akhlak
Rasulullah yang sepatut nya dijadikan suri teladan oleh umat manusia.
Disisi lain, Al-Qur’an juga
mengemukakan dan member peringatan tentang akhlak-akhlak buruk atau tercela
yang dapat merusak iman seseorsng dan padas akhirnya akan merusak dirinya serta
kehidupan masyarakat. Akhlak buruk itulah yang disampaikan oleh rasulullah yang
ditunjukkan oleh kaum Quraisy dahulu untuk memojokkan kebenaran yang
disampaikan rasulullah sebagaimana yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Quraisy
seperti Abu jalal, Walid bin mugirah, Akhnas bin syariq, Aswad bin abdi Yaquts.
Oleh karena itu, iman merupakan suatu oengakuan terhadap kebenaran dan harus
dipelihara serta di tingkat kan kualitas nya melalui sikap dan perilaku
terpuji.
Beberapa
contoh Perilaku tercela :
A.
Hasud
Dalam bahasa arab, hasud berati dengki. Dengki yaitu
sifat yang mengharapkan agar nikamat orang lain lenyap atau terhapus. Hal ini
terjadi akibat dari rassa iri hati, yakni tidak senang jjika melihat orang lain
mendapat nikmat Allah atau kebahagiaan.
Sifat tercela ini harus di hindari khusus nya di
kalangan generasi muda muslim karena jika teris-menerus menjadi kebiasaan, akan
menghancurkan kebaikan. Orang yang dengki menyimpan sifat rakus, tamak,dendam,
serta rasa permusuhan
Pendengki selalu gelisah karena hatinya tidak rela
jika melihat oranglain mendapat kenikmatan dari Allah swt. Hal ini akan
membahayakan kesehatan rohani maupun jasmani. Dengki juga mengakibatkan bahaya
bagi orang lain karena dapat menimbulkan kebencian dan permusuhan serta
kerusakan.
B.
Ria
Ria berasal dari bahasa arab yang artinya
‘memperlihatkan’ atau terkenal dengan istilah ‘memerkan’. Dari segi syarak,
Iman Al Hafiz Ibnu Hajar dala kitabnya Fathul
Bari mengatakan bahwa ria ialah ibadah yang dilakukan dengan tujuan atau
maksud agar dapat dilihat orrang lain sehingga memuja pelakunya. Dilihat dari
bentuknya ria ada dua macam yaitu :
1. Ria dalam Niat
Maksudnya adalah berniat
sebelum melakukan pekerjaan agar pekerjaan tersebut di puji oleh orang lain.
Padahal niat sangat menentukan nilai sutu pekerjaan. Jika pekeerjaan baik
dengan niat kaaarena Allah , maka perbuatan itu mempunyai nilai sisi Allah dan
jika perbuatan itu dilakukan karena hal lain seperti ingin mendapat pujian,
maka perbuatan itu tidak memperoleh pahala
Allah swt.
Ria yang berkaitan dengan
hati paling sulit untuk diketahui karena yang mengetahui nya hanyalah Allah swt
2. Ria perbuatan
Contoh perbuatan ini
adalah seseorang akan mengerjakan sholat disertai harapan mendapat perhatian,
sanjungan, dan pujian dari orang lain. Orang yang ria dalam salat akan celaka.
Cirri-ciri orang yang
mempunyai sifat ria dalam perbuatan yaitu:
1.Tidak melakukan
perbuataan baik seperti bersedekah bila tidak diliat orang
2.Beribadah hanya sekedar
ikut-ikutan. Hal itu pun dilakukan jika berada di tengah banyak. Sebaliknya, ia
akan malas beribadah bila sedang sendirian.
3.Terlihat tekun dan
bertambah motivasinya dalam beribadah jika mendapat pujian saja. Sebaliknya,
mudah menyerah jika dicela orang.
4.Senantiasa berupaya
menampakkan segala perbuatan baiknya agar diketahui orang banyak.
Sifat ria dapat
membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Sifat ria yang membahayakan
terhadap diri sendiri diantaranya ialah :
a.
Selalu muncul
ketidakpuasan terhadap apa yang telah dilakukan
b.
Muncul rasa hampa
dan senantiasa gelisah ketika berbuat sesuatu
c.
Menyesal
melakukan seswuatu ketika orang lain tidak memperhatikan nya
d.
Jiwa akan
terganggu karena keluh kesah yang tiada hentinya
Bahaya ria Akan terlihat ketika orang yang pernah
dibantu nya kemudian diumpatnya,di
olok-olok, dan dihina atau dicaci maki oleh yang telah membantu dengan ria. Dia
mencaci maki atau mengungkit-ungkit pemberiannya karena ingin disanjung dan
dipuji atau karena tidak tercapai harapan sesuai dengan apa yang dikehendakinya
sehingga orang yang dicaci-maki itu akan tersinggungdan akhirnya terjadilah
perselihan dan permusuhan diantara keduanya. Oleh karena itu, perbuataan ria
sangat merugikan karena Allah tidak akan
menerima dan member pahala atas perbuataan nya. Hadist nabi Muhammad saw. Yang
artinya Abu hurairah ra. Mengatakan bahwa nabi Muhammad saw bersabda, “Berfirman
Allah swt., “ Aku adalah yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa
yang mengerjakan sesuatu amal saleh, tetapi di dalam amal itu dia
menyebutkan-Ku dengan selain-Ku, maka Aku tinggalkan diasan sekutunya itu.”
(H.R. Muslim dan Ibnu Majah)
Begitulah bahaya sifat ria, bahkan itu dapat dikatakan
syirik khafi yang artinya syirik
ringan karena mengaitkan niat untuk melakukan sesuatu perbuataan kepaada
sesuatu selain kepada Allah swt.
C.
Aniaya
Aniaya dalam bahsa arab disebut Zalim yang berarti
melampaui batas,keterlaluan, atau menempatkan sesuatu seperti
mengucapakan,berindak,atau beritikad yang tidak pada tempatnya. Kezaliman dapat
diartikan perbuataan yang melampaui batas-batas kemanusiaan dan menantang atau
menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan Allah swt.
D.
Diskriminasi
Diskriminasi berasal dari bahasa inggris yaitu
discrimination yang artinya ‘Pembedaan Perlakuan’. Dalam bahasa Arab
diskriminasi disebut juga dengan “tafriq”.
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diskriminassi berarti perbedaan perlakuaan
terhadap sesama warga (Negara) berdasarkan ras, suku, warna kulit dan
lain-lain.
Beberapa macam perlakuan diskriminasi antara lain
yaitu :
1. Diskriminasi Kelamin, yaitu pembedaan sikap dan
perlakuan terhadap orang berdasarkanjenis kelamin
2. Diskriminasi Ras yaitu pembedaan berdasarkan asal
bangsa yang menganggap bahwa ras yang satu lebih hebat daripada ras yang lain.
3. Diskriminasi
Sosial, yaitu pembedaan orang terhaadap sesame warga bedasarkan status social
ny, seperti kaya dan miskin, bangsawan dan rakyat jelat,atau suatu agama dengan
agama yang lain.
4. Diskriminasi Warna Kulit, yaitu pembedaan berdasarkan
warna kulit. Misalnya, orang berkulit putih dianggap lebih terhormat atau lebih
unggul daripada orang berkulit hitam.
Ringkasan
. Hasud merupakan sifat tercela yaitu dengki yang
mengharapkan agar nikmat orang lain lenyap atau terhapus.
2. Orang yang memiliki sifat dengki akan mempunyai
penyakit jiwa yang pengaruhnya dapat menghancurkan diri sendiri karena dia
telah menyibukkan hatinya sendiri, melelahkan pikirin nya dan syaraf, hidup
gelisah dan gundah, dan dunia akan terasa gelap dan sempit.
3.. Seseorang
dikatakan ria apabila ibadah atau amal salehnya tidakdilakukan dengan niat
ikhlas karena Allah, tetapi karenaingin mendapat pujian atau sanjungan.
4. Keburukkan dari sifat ria antara lain :
a.
Ibadah yang
dilakukan bukan karena Allah,tetapi karena ria sehingga tidak bernilai ibadah
dan tidakmendapat pahala.
b.
Sikap ria
tidakakan mendatangkan ketenangan, namun akan mendatangkan kekecewaan.
c.
Sifat ria dapat
melemah kan kemauan dan pikiran.
d.
Sifat ria dapat
melemah kan iman. Berdasarkan hadist Rasulullah, sifat ria dipandang syirik
kecil.
5. Zalim adalah melampaui batas pada saat kita melakukan
perbuatan terhadap makhluk Allah swt. Lain nya, khusus nya terrhadap sesama
manusia . kezaliman dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu :
a.
Zalim terhadap
Allah swt.
b.
Zalim terhadap
diri sendiri.
c.
Zalim terhadap
makhluk Allah swt lain nya.
6. Untuk mencegah dari sifat-sifat tercela seperti hasud,
ria, dan aniaya, hendaknya kita memahami bahwa Allah swt. Mengaharamkan manusia
untuk salin berselisih, dengki, saling membenci, bermusuhan dan mengadakan
perusakan terhadap sesama manusia dan alam lingkunganhidup di sekitar nya.
Perselisihan, kedengkian, kebencian, dan perusakan adalah sifat iblis yang di
murkai Allah swt.
7. Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan terhadap
sesama warga ( negara) berdasarkan ras,suku, warna kulit dan lain-lain.